Beragam Manfaat Awar-awar Bagi Kesehatan

Selamat datang di website TanamanObat. Pada halaman ini, kami akan mengulas secara menyeluruh berbagai manfaat dari tanaman herbal Awar-awar, yang juga dikenal dengan nama lokal Kiciyat (Sunda), Barabar (Madura), Sirih popar (Ambon), Bei, Loloyan (Minahasa), Tobotobo (Makasar), Dausalo (Bugis), Bobulutu (Halmahera Utara), Tagalolo (Ternate), Kayu karet..

Logo TanamanObat

Awar-awar

Obat Bisul juga Keracunan Makanan

  • Awar-awar yang juga punya nama latin Ficus septica ternyata bisa untuk mengobati Bisul dan Keracunan Makanan
  • Berbagai bagian yang bisa dimanfaatkan antara lain: Daun, Kulit Batang, Buah, Lateks dan Akar
  • Nama lain: Kiciyat (Sunda), Barabar (Madura), Sirih popar (Ambon), Bei, Loloyan (Minahasa), Tobotobo (Makasar), Dausalo (Bugis), Bobulutu (Halmahera Utara), Tagalolo (Ternate), Kayu karet.

Herbal A Awar-awar Bisul Keracunan Makanan

Mengenal Lebih Dekat Awar-awar

Penyebaran Awar-awar
Awar-awar (nama latin: Ficus septica) merupakan tanaman yang umum ditemukan di wilayah seperti Pinggiran Sungai, Hutan dan Daratan. Untuk tumbuh secara optimal, tanaman ini memerlukan kondisi lingkungan seperti matahari penuh dan butuh keteduhan. Secara tradisional, Awar-awar sering digunakan dalam pengobatan berbagai penyakit, seperti Bisul dan Keracunan Makanan. Tanaman ini merupakan salah satu dari 57 tanaman herbal yang berawalan huruf A.

Kandungan dan Khasiat Awar-awar

Kandungan Awar-awar

Tanaman ini mengandung senyawa kimia aktif seperti Akar: sterol dan polifenol. Batang: fenantroindolisidin (ficuseptin B, ficuseptin C, ficuseptin D, 10R,13aR-tylophorin N-oxide, 10R,13aR-tylocrebrin N-oxide, 10S,13aR-tylocrebrin N-oxide, 10S,13aR-isotylocrebrin N-oxide, dan 10S,13aS-isotylocrebrin N-oxide). Daun: senyawa flavonoid genistin dan kaempferitrin, kumarin, senyawa fenolik, pirimidin, alkaloid antofin, 10S,13aR-antofin N-oxide, dehidrotylophorin, ficuseptin A, tylophorin, 2-Demetoksitylophorin, 14α-hidroksiisotylopcrebin N-oxide, saponin triterpenoid, sterol, stigmasterol, β-sitosterol, alkaloid isotylocrebin, dan tylocrebin. yang berkontribusi terhadap khasiatnya.

Beberapa manfaat utama Awar-awar antara lain: Mengobati penyakit kulit, radang usus buntu, mengatasi bisul, gigitan ular berbisa, sesak napas (asma), penawar racun ikan, obat muntah, bengkak-bengkak, sakit kepala, pilek, batuk, demam, disentri atau diare, infeksi saluran kemih, mengatasi demam berdarah, mencegah kanker, menyembuhkan luka, keracunan makanan, mengatasi penyakit trikomoniasis. Memiliki aktivitas sebagai antirematik, antioksidan, dan diuretik..

Ramuan Tradisional Berbasis Awar-awar

Ramuan Awar-awar

Jika Anda sedang mencari ramuan tradisional atau jamu yang menggunakan Awar-awar sebagai bahan utama, Anda berada di tempat yang tepat. Di bawah ini kami sajikan berbagai resep yang telah digunakan secara turun-temurun untuk membantu proses penyembuhan dan menjaga kesehatan.

Logo TanamanObat

Obati Bisul Dengan Awar-awar

Awar-awar yang juga punya nama latin Ficus septica ternyata bisa untuk mengobati bisul. Cek 4 langkah di bawah untuk mengetahui caranya.

  1. Siapkan ± 5 g daun segar awar-awar.
  2. Cuci hingga bersih.
  3. Tumbuk dan tambahkan sedikit air atau minyak dan campur hingga berbentuk seperti pasta.
  4. Tempelkan pada bisul.

Herbal A Awar-awar Bisul Keracunan Makanan

Selengkapnya
Logo TanamanObat

Obati Keracunan Makanan Dengan Awar-awar

Awar-awar yang juga punya nama latin Ficus septica ternyata bisa untuk mengobati keracunan makanan. Cek 4 langkah di bawah untuk mengetahui caranya.

  1. Siapkan akar awar-awar secukupnya, cuci bersih dan tumbuk hingga halus. 
  2. Tambahkan air sedikit dan ratakan kembali. 
  3. Peras pasta akar hingga mendapatkan air dan ampas secara terpisah.
  4. Minum air perasan.

Herbal A Awar-awar Keracunan Makanan Bisul

Selengkapnya

Panduan Budidaya Awar-awar

Untuk membudidayakan tanaman ini secara optimal, penting memahami karakteristik biologis dan ekologinya, termasuk pola penyebaran dan ciri fisik tanaman. Berikut langkah-langkah budidayanya:

  • "Perbanyakan secara generatif (biji) dan vegetatif (stek)."